Lamongan– MI Murni Sunan Drajat Lamongan kembali menorehkan prestasi. Kali ini, siswanya yang bernama Rafel Dzinun Muhammad siswa kelas V berhasil meraih merit prize (juara harapan) dalam International Mathematic Contest (IMC) ke-13 di Singapura pada 4-7 Agustus lalu.
Yang dilombakan dalam IMC tersebut bukan matematika biasa. Namun, jenis soal yang disebut matematika nalaria realistik (MNR). “Bentuknya adalah soal cerita yang membutuhkan nalar untuk menyelesaikan,” ujar Ayah Rafel kemarin. Ayah Rafel mengungkapkan, ada 18 soal yang harus diselesaikan. Yakni, terdiri atas 15 soal pilihan dan 3 soal isian dan Waktu pengerjaannya selama 90 menit.” Katanya.
Meskipun hanya mendapat merit prize, jangan pandang sebelah mata prestasi yang diraih putra doktor salah satu dosen perguruan tinggi di Lamongan tersebut karena total peserta pada lomba ini adalah 1178 peserta yang berasal dari 11 negara yaitu Cina, Malaysia, Hongkong, Taiwan, Filipina, Indonesia, Korea, Thailand, Iran, Vietnam dan Australia. Para peserta IMCS dari Indonesia merupakan hasil seleksi dari sekitar 250 ribu siswa yang mengikuti Kompetisi Matematika Nalaria Realistik (KMNR) dan para siswa pilihan yang mengikut Math In House Training (MIHT).
Lomba IMCS tahun 2017 merupakan tahun ke-10 yang diikuti oleh Indonesia. Sebelum bertanding ke Singapura, Rafel melalui proses seleksi terlebih dahulu dan kemudian mengikuti pelatihan di Bogor pada 28 Juli sampai 3 Agustus lalu.
Menurut penuturan Rafel, dirinya mengaku sangat senang bisa mengikuti kompetisi ini bersama Klinik Pendidikan MIPA. Ini merupakan pertama kalinya saya ikut kompetisi matematika internasional di Singapura dan Alhamdulillah Selain belajar Olimpiade Matematika, saya bisa bertemu teman baru dan menjalin persahabatan dari berbagai propinsi dan negara”, ujar Rafel usai dari Singapura.
Yang dilombakan dalam IMC tersebut bukan matematika biasa. Namun, jenis soal yang disebut matematika nalaria realistik (MNR). “Bentuknya adalah soal cerita yang membutuhkan nalar untuk menyelesaikan,” ujar Ayah Rafel kemarin. Ayah Rafel mengungkapkan, ada 18 soal yang harus diselesaikan. Yakni, terdiri atas 15 soal pilihan dan 3 soal isian dan Waktu pengerjaannya selama 90 menit.” Katanya.
Meskipun hanya mendapat merit prize, jangan pandang sebelah mata prestasi yang diraih putra doktor salah satu dosen perguruan tinggi di Lamongan tersebut karena total peserta pada lomba ini adalah 1178 peserta yang berasal dari 11 negara yaitu Cina, Malaysia, Hongkong, Taiwan, Filipina, Indonesia, Korea, Thailand, Iran, Vietnam dan Australia. Para peserta IMCS dari Indonesia merupakan hasil seleksi dari sekitar 250 ribu siswa yang mengikuti Kompetisi Matematika Nalaria Realistik (KMNR) dan para siswa pilihan yang mengikut Math In House Training (MIHT).
Lomba IMCS tahun 2017 merupakan tahun ke-10 yang diikuti oleh Indonesia. Sebelum bertanding ke Singapura, Rafel melalui proses seleksi terlebih dahulu dan kemudian mengikuti pelatihan di Bogor pada 28 Juli sampai 3 Agustus lalu.
Menurut penuturan Rafel, dirinya mengaku sangat senang bisa mengikuti kompetisi ini bersama Klinik Pendidikan MIPA. Ini merupakan pertama kalinya saya ikut kompetisi matematika internasional di Singapura dan Alhamdulillah Selain belajar Olimpiade Matematika, saya bisa bertemu teman baru dan menjalin persahabatan dari berbagai propinsi dan negara”, ujar Rafel usai dari Singapura.
Ada motivasi
tersendiri dari kepala madrasah, guru dan stakeholders MI
Murni Sunan Drajat Lamongan untuk meraih prestasi yaitu keberhasilan tidak bisa diraih dengan
berpangku tangan tetapi harus diraih dengan bekerja keras belajar dan berlatih
dengan tekun, sungguh-sungguh serta doa Kepada Allah. Kalah menang dalam sebuah
kompetisi itu biasa yang penting pantang menyerah dan selalu tetap berusaha dan
berdoa, biar Allah yang tentukan hasilnya.
Selamat dan
sukses Kepada Ananda Rafel semoga Prestasi ini dapat memacu prestasi ananda
pada jenjang yang lebih tinggi dan untuk murid-siswi MI Murni yang lain serta
madrasah lainnya untuk menunjukkan bahwa siswa madrasah juga bisa berprestasi.
(humas)