Menghilangkan persepsi negatif bahwa matematika dan sains itu sulit MI Murni Sunan Drajat gelar Fun Math and Science

Tantangan pendidikan di abad ke-21 makin kompleks. Sedari dini, kita harus menyiapkan bekal keterampilan berpikir kritis dan kreatif, berkomunikasi, dan berkolaborasi yang merupakan kompetensi abad 21. Berdasarkan hakikat dan karakteristik keilmuannya, matematika dan sains merupakan mata pelajaran yang memiliki potensi untuk bisa mengasah keterampilan berpikir, berkomunikasi, dan berkolaborasi. Ironisnya, matematika dan sains menjadi pelajaran yang dianggap sulit oleh sebagian besar anak- anak kita. Salah satu penyebabnya karena metodologi pembelajaran matematika dan sains yang kurang bermutu. Oleh karena itu, dibutuhkan alternatif metodologi pembelajaran yang berkualitas, berorientasi pada kebutuhan belajar anak, serta mampu mengasah keterampilan hidup yang dipersyaratkan dalam kompetensi abad 21.

Berdasarkan pemikiran di atas, MI Murni Sunan Drajat Lamongan bekerja sama dengan Klinik Pendidikan MIPA (KPM) dari Surabaya Selasa (13/02/18) mengadakan program Fun Math and Science go to School yang diikuti oleh siswa MI Murni Sunan Drajat kelas lima.

Fun Math and Science go to School adalah konsep pembelajaran matematika dan sains yang disajikan dalam bentuk simulasi nyata (real-life experiences). Permainan matematika dan praktikum sains menjadi pilihan metode pembelajaran yang menyajikan pengalaman belajar yang bermakna dan menyenangkan bagi anak-anak.

Kegiatan ini bertujuan Mengubah cara pandang peserta terhadap matematika dan sains, yang awalnya tidak suka matematika menjadi suka matematika dan sains selain itu Menghilangkan persepsi negatif bahwa matematika dan sains itu sulit dan Membangun persepsi postitif peserta terhadap matematika, bahwa matematika itu menyenangkan.

Aurel salah satu siswa kelas 5A mengungkapkan sangat senang bisa mengikuti kegiatan ini, meskipun tidak sampai sehari namun acara ini sangat begitu berkesan. 'Alhamdulillah ustadz bisa mengikuti Fun Math dan Sains dan seneng ketemu langsung dengan pengajar dari KPM Surabaya. Makasih ilmunya". (humas).